KOMPAS.TV - Pemerintah memastikan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen berlaku mulai Januari 2025. <br /> <br />Kenaikan PPN ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. <br /> <br />Pemerintah bilang, kenaikan tarif pajak ini dibutuhkan untuk menjaga kesehatan APBN di saat prospek penerimaan seret. <br /> <br />Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani sempat "curhat" bahwa tahun 2024 ini cukup berat dijalankan terutama dalam pengumpulan pajak. <br /> <br />Harga komoditas yang berfluktuasi turut menekan penerimaan pajak. <br /> <br />Oleh karena itu, PPN tetap naik jadi 12 persen meski ada sejumlah barang yang dikecualikan. <br /> <br />Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen dipastikan tetap berlaku, meskipun jumlah kelas menengah dan daya beli masyarakat turun. <br /> <br />Apa untung rugi kenaikan PPN 12 persen? Dan bagaimana dampaknya ke kelas menengah? <br /> <br />Sudah bergabung Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede. <br /> <br />Baca Juga Soal PPN Jadi Naik 12 Persen Tahun 2025, Airlangga: Naikan Pendapatan Pajak di https://www.kompas.tv/video/507154/soal-ppn-jadi-naik-12-persen-tahun-2025-airlangga-naikan-pendapatan-pajak <br /> <br />#pajak #naik #srimulyani #menkeu <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/553560/full-menimbang-untung-rugi-ppn-naik-jadi-12-persen-mulai-januari-2025
